Ilmu yang dapat dicuri
Ketika belajar, Imam Ghazali rajin menyemak segala pengajaran dari gurunya dan mencatatnya baik-baik. Setelah bertahun-tahun belajar, catatannya telah berlonggok-longgok. Sehingga sampai masanya dia harus pulang ke kampung halamannya dengan membawa semua ilmu yang didapatinya. Maka semua catatan-catatannya itu diikatnya dengan baik dan dimasukkan ke dalam duni lalu dibawanya pulang.
Sesampainya di tengah perjalanan, kafilah yang diikutinya telah dihadang oleh perompak. Mereka membuka setiap bungusan anggota kafilah dan merampas setiap barangan berharga yang didapatinya. Pada gilirannya, barang-barang Imam Ghazali juga dibuka mereka.
"Kamu boleh ambil semua barang-barangku yang kamu suka, tapi jangan ambil bungkusan yang satu ini." kata Imam Ghazali sambil menunjuk pada guni besar yang berisi catatan-catatan hasilnya belajar.
Mendengar itu, malah si perompak merasa curiga. Mereka mengesyaki bahawa di dalam guni besar itu adalah barangan berharga sehingga pemiliknya merayu agar jangan diambil. Lalu mereka berebut membuka guni itu dan membongkar isinya. Akan tetapi alangkah terperanjatnya apabila mendapati bahawa di dalam guni itu hanya berupa kertas-kertas buruk yang tidak berharga. Puas mereka membuka-buka, namun tidak menemukan apa-apa. Mereka merasa telah ditipu oleh Al-Ghazali. "Kamu ini gila ke? Buat apa engkau membawa kertas-kertas buruk ini?" tanya para perompak.
"Ini barang-barang yang sangat berharga bagiku, tapi bagi kamu sedikitpun tidak berfaedah." kata Imam Ghazali.
"Lalu akan kamu buat apa kertas buruk-buruk ini?"
"Inilah hasilku belajar selam bertahun-tahun. Semua keterangan guruku telah ku catat ke dalam kertas-kertas ini. Jadi jika kamu rampas ia, maka habislah ilmuku dan jerih payahku bertahun-tahun hanyalah sia-sia belaka." jawab Al-Ghazali.
"Hanya ada di dalam kertas-kertas ini sajakah ilmumu hasil belajar?" tanya seorang perompak.
"Ya." jawab Al-Ghazali
"Kalau begitu bodohlah engkau."
"Menagapa pula?"
"Catatan-catatan yang kamu simpan di dalam kertas itu bukanlah ilmu. Cuba fikir, sekiranya lembaran-lembaran kertas itu ku rampas dan ku bakar, bagaimana nasibmu. Ilmumu dapat dirompak jika begitu."
Al-Ghazali terpegun mendengar perkataan si perompak. Setelah difikir-fikir, dia berkata dalam hatinya. "Betul juga."
Mulai saat itulah Al-Ghazali telah memindahkan segala catatan-catatannya ke dalam cakera padat yakni otaknya. Siang malam dia menghafal segala apa yang di dapati dari gurunya dan dengan mudah pula ia mengeluarkannya sewaktu-waktu yang diperlukan. Disamping itu tidak ada sesiapa yang boleh mencuri ilmu dalam otaknya. Itu semua berkat otak si perompak.
::Ikhwan GEN9::
-
Sikap Berkecuali: Di Mana Kedudukannya Dalam Islam?
-
Bismillah
Wal Hamdulillah
* B*olehkah mengambil jalan tengah dengan tidak menyokong mana-mana
kumpulan jika berlaku kekaburan & kecelaruan dalam polit...
7 years ago
-
Uniknya Roti Bagel Dan Sandwich Di Daratan Indochina
-
Di Laos, marak dijumpai pedagang sandwich dengan cabai merah atau rawit.
Sandwich jenis ini biasanya dijumpai di penjuru sudut di kota Laos. Tetapi
yang p...
11 years ago
-
10 Tips to Study Better and Remember Easily
-
*Building an Understanding*
Learning is a process similar to building a house. You aren’t fed the
complete picture. Limitations on communication prevent t...
11 years ago
-
Bedah Tokoh- Uwais Al-Qarni
-
BISMILLAHI 'ALA BARAKAATILLAH...
*Uwais al-qarni*
Yaman, bumi bertuah tempat kau berpijak,
Mengharung suka dan duka dunia,
Walaupun kau sering dihina,
Ak...
11 years ago
-
Projek Kristianisasi Malaysia
-
This is a sensational topic as of lately. My responses to it might be
disliked by some. But these are just my opinion when I was asked about this
issue. Yo...
11 years ago
-
Terima Kasih Al-Azhar !
-
Dalam kederasan air sungai yang mengalir,kelihatan beberapa sosok tubuh
kecil sedang berhempas pulas melawan arus deras tersebut.Perlawanan mereka
seolah-o...
12 years ago
-
Talian penghubung
-
*Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain.(7) dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya k...
12 years ago
-
My New Blog : www.DanialRazali.com
-
*www.DanialRazali.com*
13 years ago
-
Pengumuman Berpindah...
-
Assalamualaykum..Blog ini sudah lagi tidak aktif....sila klik alamat baru
di bawah...http://drfahmiaa.blogspot.com
13 years ago
-
TAHUN PENUH CABARAN
-
Alhamdulillah syukur pada Allah kerana diberi kesempatan dan ruang waktu
untuk meng"update" blog yg sudah lama bersawang ini.Agak kecewa apabila
melihat bl...
13 years ago
-
Permulaan...
-
Salam..
Selawat dan salam ke atas junjungan besar Nabi Muhammad S.A.W
Emm, rasenye da hampir enam bulan saye x mengepostkan sesuatu ke blog.
Bukan ape, ba...
14 years ago
-
assignment
-
ARTIST : JANSEN CHOW
Jansen was born in Kuantan, Pahang, Malaysia in 1970 and his talent was
already evident when he won first prize in the ‘Beautiful Mal...
14 years ago
-
-
-
-
-
0 pandangan:
Post a Comment